LP2M UIN Alauddin Laksanakan KKN Kolaborasi Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
WhatsApp
Pembekalan pada KKN Kolaborasi Moderasi Beragama, di Maluku Utara, Senin (29/7/2024). | Foto: Istimewa

Washilah – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin Makassar melaksanakan KKN Kolaborasi Moderasi Beragama, yang berlangsung dari tanggal 29 Juli hingga 12 September mendatang.

KKN Kolaborasi Moderasi Beragama merupakan program dari Menteri Agama Republik Indonesia (RI).

Ada beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang ikut KKN Kolaborasi Moderasi Beragama, diantaranya UIN Sunan Apel Surabaya, UIN Malik Ibrahim Malang, UIN Syyid Ali Rahmatullah Tulung Agung, UIN Dato Karama Palu, IAIN Kediri, IAIN Manado, IAIN Sorong, IAIN Ternate, dan UIN Alauddin Makassar.

Sekertaris LP2M UIN Alauddin, Prof Marjuni menjelaskan tujuan KKN kolaborasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa yang berbeda suku dan kultur, serta menerapkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara team work dan interdisipliner.

“Dengan kegiatan KKN ini dapat menanamkan nilai kepribadian, keuletan, etos kerja dan tanggung jawab, serta kemandirian, kepemimpinan, juga kewirausahaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan harapannya terhadap KKN kolaborasi agar pelaksanaannya bisa dilanjutkan dan tetap bisa berkembang dan meningkat.

“KKN Moderasi Beragama sudah dilakukan sebelumnya dan mudah-mudahan pelaksanaannya semakin meningkat dan profesional,” ujarnya.

Prof Marjuni juga berpesan kepada mahasiswa yang terpilih mewakili UIN Alauddin Makassar di KKN kolaborasi ini mampu bekerjasama dengan PTKIN yang ikut terlibat.

“Bagi mahasiswa yang terpilih agar mampu berkolaborasi dengan PTKIN yang dilibatkan sehingga menghasilkan output yang baik, memiliki komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal,” pesannya.

Sementara itu, peserta KKN Kolaborasi Moderasi Beragama di Ternate, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (Ikom), Arsal menjelaskan bagaimana proses perekrutan KKN kolaborasinya, ia mengungkapkan bahwa mereka didelegasi 2 orang per program studi untuk diseleksi fakultas oleh Wakil Dekan (Wadek) I, setelah itu baru mengikuti seleksi universitas.

“Kemudian diseleksi di universitas itu dengan seluruh delegasi fakultas yaitu seleksi berkas, wawancara tiga pos yaitu baca tulis Al Qur’an, dan setelah itu kebangsaan dan moderasi beragama dan menghasilkan 8 besar yang dibagi menjadi dua titik KKN, yaitu Kuningan Jawa Barat 5 orang dan 3 orang di Ternate Maluku Utara,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Nurqhalbi Magfirah, yang juga ditempatkan di Ternate mengatakan bahwa ia merasa tertantang dan senang dapat ikut berpartisipasi pada KKN kolaborasi tersebut.

“KKN kolaborasi ini sangat menantang bagi dirinya karena disana kita beda suku, beda agama jadi semoga bisa saling menghormati perbedaan suku budaya maupun agama, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh agar bermanfaat kepada orang lain,” ungkapnya.

 

Penulis: Nurul Emil Dayani (Magang)
Editor: Sriwahyuni

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami