Washilah – Sejumlah Mahasiswa Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (TPWK) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar melakukan aksi yang bertajuk “Selamatkan Demokrasi dan Tegakkan Kedaulatan Rakyat,” di depan kampus satu UIN Alauddin, Jl. Sultan Alauddin, Senin (26/8/2024).
Aksi tersebut menuntut enpat hal, yang pertama menolak dinasti politik, kedua tegakkan demokrasi hingga ke kampus-kampus, ketiga stop tindakan represif terhadap demokrasi, dan keempat mendesak aparat kepolisian untuk membebaskan seluruh mahasiswa yang ditahan.
Salah satu orator dalam aksi tersebut dengan tegas menyampaikan bahwa sekali lagi mahasiswa turun di jalan bukan hanya untuk istensi semata tetapi untuk demokrasi Indonesia.
Indonesia yang telah diacak acak oleh dinasti politik yang akan haus dengan kekuasaan, maka dari itu mahasiswa bersama masyarakat Indonesia harus di tegakkan sesuai dengan asas kebangsaan.
“Tidak satupun yang dapat mengacak-acak demokrasi Indonesia,” ucapnya.
Lanjut, ia juga menyampaikan bahwa mahasiswa tidak akan tinggal diam apabila melihat ketimpangan yang dilakukan para penguasa hari ini.
“Kami menolak dengan keras dengan keputusan mereka” lanjutnya,” lanjutnya dengan tegas.
Selain itu, orator lain dalam orasinya menyebut bahwa aparat kepolisian agar segera membebaskan teman-teman demonstran yang ditangkap, karena menyampaikan haknya terkait demokrasi Indonesia.
“Kami hanya menyampaikan hak suara yang seharusnya di sampaikan,” ujarnya.
Salah satu aparat kepolisian, Aris mengatakan bahwa mereka akan mengawal demonstrasi sampai selesai.
“Yang penting dilaksanakan dengan tertib kami akan kawal sampai selesai, agar para demonstran aman, masyarakat aman serta pengguna jalan tetap aman,” tutupnya.
Penulis: Bahria Bakri (Magang)
Editor: Sriwahyuni