Washilah – Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan UIN Alauddin Makassar tanggapi anggaran yang tiba-tiba hilang di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH).
Sebelumnya, hal tersebut sudah dikonfirmasi ke Wakil Dekan (Wadek) II, Irvan Muliadi yang mengatakan anggaran dari pusat langsung hilang pada berita sebelumnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Rektor (Warek) II, Andi Aderus mengatakan anggaran tersebut tidak hilang tapi terpangkas di Jakarta.
“Kalau misal hilang, berarti bukan di kita, tapi hilang di Jakarta pada saat pembagian,” jelasnya, Selasa (23/7/2024).
Ia juga menanggapi perihal penganggaran yang dilakukan oleh Wadek II dari tahun lalu lantaran anggarannya belum cukup, Warek II menjelaskan terkait pengusulan dalam melakukan penganggaran yang dilaksanakan setahun sebelum tahun berikutnya dan dimasukkan di Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL).
“Sering jadi masalah karena tiba-tiba ada tuntutan lain tapi tidak ada di RKA-KL, berat itu karena tidak diprogramkan dari awal,” katanya.
Lebih lanjut, Andi Aderus menegaskan pentingnya ada perencanaan, yang mau diperbaiki pada tahun 2025, dan sudah dipikirkan perencanaannya pada tahun 2024 untuk melakukan pengajuan penganggaran.
“Jadi setahun sebelumnya itu sudah ada di penganggaran apa saja yang dibutuhkan,” tegasnya.
Terakhir, ia menyampaikan beberapa solusi tentang anggaran yang tidak cukup. Salah satunya dalam pengelola keuangan ada istilah Markup, selama kode Markupnya sama, bisa usulkan revisi di perencanaan dari yang penting jadi lebih penting.
“Atau kalau fasilitas umum kayak Water Closet (WC), bisa bertanya di Bagian Umum, karena semua yang berstatus umum kayak WC itu di tangani oleh Universitas di Bagian Umum,” tambahnya.
Penulis: Sappe (Magang)
Editor: Sriwahyuni