Washilah – Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia (Forkomkasi) Regional Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Gorontalo menggelar Temu Nasional VII dengan mengangkat tema “Transformative Social Welfare: Recovery and Acceleration of Equitable Development,” di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar, Kamis (18/7/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Abd Rasyid Masri, Ketua Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Sulsel, Hj. Arianti Aruji, Ketua Umum Forkomkasi Regional Sulsel dan Gorontalo, Maulana Ishak, Koordinator Forkomkasi Sulsel, Rahmat Hasrun.
Forkomkasi Regional Sulsel dan Gorontalo dipercaya menjadi tuan rumah pada Temu Nasional VII di Kampus II UIN Alauddin. Adapun agendanya yakni seminar nasional, expo social welfare, FNE competition, sidang pleno, focus group discussion, ekspedisi sapa malenteng (program pengabdian masyarakat), city tour, awarding dan closing ceremony.
Dekan FDK, Abd. Rasyid Masri menyambut baik kehadiran Forkomkasi dan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan agenda nasional tersebut.
“Berpijaklah pada realita dalam organisasi, perlu membuat jejaring yang luas dan bagus, serta semangat yang tinggi,” ujarnya.
Ketua Umum Forkomkasi Sulsel dan Gorontalo, Maulana Ishak menjelaskan mengangkat tema tersebut dikarenakan melihat bagaimana kondisi transformasi kesejahteraan sosial khususnya yang terjadi di Indonesia yakni pembangunan yang tidak berkeadilan atau tidak merata.
“Semoga hasil dari Temu Nasional VII ini dapat menghasilkan sebuah terobosan, inovasi, gagasan baru, serta kita berharap bisa menjadi sinergitas, perubahan, kekompakan yang kuat serta komitmen Forkomkasi Sulsel dan Gorontalo ke depannya,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Temu Nasional VII ini sedikit berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, yakni pelaksanaan sebelumnya hanya mengadakan seminar nasional dan sidang pleno, namun pada kali ini ada FNE competition dan pengabdian masyarakat.
Kordinator Forkomkasi Sulsel, Rahmat Hasrun berharap dari kegiatan ini para peserta dapat mengeluarkan ide dan gagasannya untuk membuat gebrakan baru.
“Semoga kita semua dapat bersinergi dalam membangun sesuatu yang baru dan kreatif,” tuturnya.
Penulis: Rhizka Amelia. K / Nurul Muhlisa (Magang)
Editor: Sriwahyuni
