Washilah – Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), dr Dewi Setiawati tengah menyiapkan berkas pemisahan Fakultas Kedokteran (FK) dengan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) yang saat ini tergabung dalam Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK).
dr Dewi mengatakan pendirian FK memang bukan perkara gampang. Namun ia optimis dengan kerja keras tim akan menjadi solusi dalam pembentukan Fakultas baru.
“Mungkin kerjanya berat tapi dengan doa dan kerja keras serta dukungan Bapak/Ibu (sivitas akademika FKIK) ini akan terlaksana,” katanya dalam acara sertijab Dekan dan Wadek FKIK beberapa waktu lalu.
Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK) UIN Alauddin, Dr Andi Aderus menanggapi wacana penggodokan tersebut. Ia mengatakan pemisahan itu dilakukan untuk memberi peluang kepada pejabat di FIK untuk berkarir hingga menjadi dekan.
“Sebab yang harus menjadi dekan pada FKIK itu harus dokter. Karena ijazah dokter tidak boleh ditandatangani yang bukan profesi dokter. Nah itu sebabnya, dekan di FKIK itu harus dokter,” ujarnya pada Washilah, Rabu (25/10/2023).
Ia mengungkapkan pemisahan FK dan FIK sudah disetujui pimpinan universitas dan sementara dalam proses pengurusan berkas pendiriannya. Menurutnya pemisahan itu tidak serta merta dilakukan namun, harus berproses sampai ke pusat.
“Pemisahan itu tidak serta merta di sini harus diproses sampai ke Jakarta sehingga itu disampaikan Rektor agar Dekan (FKIK) ini mengurusi pemisahannya,” tuturnya.
Mantan Wakil Direktur Pasca Sarjana UIN Alauddin itu juga yakin pemisahan FK dan FIK segera mungkin terealisasi, sebab menurutnya pemisahan ini menguntungkan bagi tataran universitas.
“Saya yakin 99% akan terealisasi, karena itukan juga menguntungkan bagi kita. BLU itu bertambah karena bertambah mahasiswanya. Kita tahu fakultas kedokteran beda dengan fakultas lain. Fakultas kedokteran itu 12 juta (UKTnya) perorang minimalnya,” ucapnya.
Salah satu alumni FKIK, dr Ahmad Fari mengatakan penggodokan terhadap FK tentu penuh pertimbangan dari jajaran Rektor dan Dekan. Menurutnya, penggodokan itu akan mempermudah mahasiswa yang ada di FK dalam pengurusan berkas akademik.
“Mahasiswa tidak perlu bolak balik dari kampus satu ke kampus dua. Saya rasa penggodokan FK ini sebagai wujud revitalisasi kedokteran UIN dalam mencapai visi misi almamater, dan fakultas serta mahasiswa kedokteran itu sendiri,” katanya.
Penulis: Nadhilla Putri Hasir (magang)
Editor: Nabila Rayhan