Washilah – UIN Alauddin Makassar tengah menggodok proses pemisahan Fakultas Kedokteran (FK) dengan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), yang saat ini tergabung dalam Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK).
Keinginan itu di ungkapkan langsung Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis, ia memerintahkan Dekan baru FKIK menyiapkan berkas pemisahan fakultas itu.
“(Bu Dekan FKIK) agar menyiapkan pemisahan FKIK, karena Kalau FK berdiri FIK juga berdiri, maka ini jalan,” ujarnya dalam acara sertijab Dekan dan Wadek FKIK beberapa waktu lalu.
Dekan FKIK, dr Dewi Setiawati menyambut baik wacana tersebut, meski menurutnya pendirian FK memang bukan perkara gampang. Namun ia optimis dengan kerja keras tim akan menjadi solusi dalam pembentukan Fakultas baru.
“Mungkin kerjanya berat tapi dengan doa dan kerja keras serta dukungan Bapak/Ibu (sivitas akademika FKIK) ini akan terlaksana,” katanya di kegiatan yang sama.
Sementara itu, Wakil Dekan l bidang Akademik FKIK, Isriany Ismail yang di konfirmasi terpisah membenarkan adanya wacana pendirian itu, namun dirinya belum mengetahui sejauh mana progres wacana pendirian tersebut.
“Untuk pemisahannya memang saya dengar, tapi terkait sejauh mana prosesnya itu saya belum tahu karena saya juga baru tiga minggu menjabat,” ucapnya kepada Washilah, Rabu (11/10/2023).
Washilah berusaha mengonfirmasi terkait progres pendirian FK itu kepada Dekan FKIK, dr Dewi Setiawati pada Senin (16/10/2023) melalui surat namun belum di respon hingga Kamis (19/10/2023) pukul 12.46.
Salah satu mahasiswa Ilmu Kedokteran, Muhammad Fitrah Asshobri mengatakan dirinya sangat setuju dengan wacana pendirian FK itu, menurutnya hal itu telah lama diperbincangkan dikalangan mahasiswa.
“Semoga cepat didirikan, kalau soal ramai dibicarakan itu sudah lama sebelum dekan baru,” tuturnya kepada Washilah, Rabu (18/10/2023).
Sementara itu, Ketua Jurusan Ilmu Kedokteran dr Rini Fitriani yang dihubungi Washilah melalui WhatsApp pada Rabu (18/10/2023) pukul 15.59 belum merespon hingga Kamis (19/10/2023) pukul 12.53.
Penulis: Dinda Lestari (magang)
Editor: Irham Syahril
