Demokrasi yang terlahir fitrah dari rahim reformasi yang mengukir sejerah kelam bangsa ini,
65-98 dimana pembataian manusia terbesar terjadi di tembak mati hanya demi otoritas tertinggi,
Bangsa ini, yang penuh dengan daya juang di merdekankan oleh para pejuang Namun, hanya karena paham yang berbeda seseorang harus rela mati,
Tak kenal kasta yang penting baginya kau adalah seperatis maka nyawamu akan segera mati, seperti itulah buku-buku sejarah merekamnya,
Orde baru, cukup ceritalah yang meringkasnya,
biarkan para nyawa yang sudah gugur menjadi abadi di dalam jiwa mencari kebenaran sejati,
Lalu demokrasi yang saat ini, siapakah yang punya? mungkin saja rakyat, tapi aahh sudahlah!
*Penulis Merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP) Semester IV.
