Washilah – Bulan Juli 2019 merupakan waktu yang paling ditunggu oleh sivitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, karena tidak lama lagi UIN akan miliki rektor baru.
Pemilihan rektor kali ini Senat tidak lagi memiliki hak suara. Sesuai PMA Nomor 68 Tahun 2015 rektor kali ini dipilih langsung Menteri Agama (Menang) senat hanya memberikan penilaian kualitatif.
Maka dari itu, Litbang Washilah melakukan survei siapakah yang pantas memimpin UIN Alauddin makassar empat tahun kedepan.
Ketua Divisi Riset Litbang Washilah Junaidi mengatakan kadang pilihan Menag tidak sejalan dengan masyarakat kampus. “Selain penilaian kualitatif Senat, kami harapakan survei ini menjadi bahan pertimbangan Kementerian Agama (Kemenag) dalam penentuan rektor,” ujarnya.
Survei ini dilakukan pada 11 hingga 18 Mei 2019 menunjukkan Prof Hamdan Juhanis posisi atas. Wakil Rektor Bidang Kerjasama itu mendapatkan 27.71%. Kemudian disusul Prof. Aisyah Kara 24.71%, posisi ketiga ada Prof Darussalam Syamsuddin 12.11%, ke empat Prof Mardan 8.26% dan Prof. Dr. Arifuddin Ahmad berada di posisi kelima 7.52%.

Selain itu, empat dari sembilan calon yang masing-masing meraih suara dibawah empat persen. Antaranya Prof Abustani Ilyas 3.12%, Prof Saleh Tajuddin posisi ketujuh dengan suara 2.02%, Prof. Ghalib 1.65% kedelapan dan di posisi sembilan Prof Halifa dengan suara 1.28%. Sementara responden tidak menjawab 12.29 persen.
Survei ini dilakukan dengan metode pembagian angket secara acak berdasarkan jurusan disetiap fakultas yang ada di UIN Alauddin, melibatkan 589 responden dengan tingkat kepercayaan 95%, margin of error +/- 4.00 persen.
Sumber: Litbang Washilah
Penulis: M. Soalihin
Editor: Muhammad Aswan Syahrin