Washilah – Tiga pimpinan sidang duduk berjejer dibalik meja. Palu sidang, sebagai peranti pengesahan juga telah siap. Suasana hening, peserta sidang terfokus pada suara Sekretaris umum Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar, Putut Waskito. Ia mulai memaparkan satu demi satu evaluasi program kerja lewat Sidang pleno II.
“Kurangnya kesadaran dari beberapa mahasiswa FST jadi penghambat,” keluhnya.
Ia tak menampik bila lima program yang ditawarkan saat musyawarah berjalan sesuai rencana. Hanya saja, pro dan kontra argumentasi membuat sidang makin alot. Satu demi satu kritikan hingga saran terlontar dalam ruang Senat FST, Senin (17/09/2018).
Ada 13 Lembaga Kemahasiswaan (LK) dari sembilan jurusan di FST antara lain Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Lembaga Dakwah Fakultas (LDF), Lembaga Keislaman, Dema Fakultas serta Senat Mahasiswa (Sema). Sidang Pleno II menjadi forum evaluasi lembaga eksekutif di FST selama satu periode kepengurusan.
Sema yang bertugas mengawasi dan membimbing Dema dan HMJ lebih banyak menyampaikan arahan, saran serta tata cara menjalankan program kerja.
Sementara Dema, merasa terbantu dalam penyelesaian dan pencapaian program kerja melalui evaluasi itu. Mengingat masing-masing lembaga, punya fokus tersendiri untuk melaksanan program yang telah diagendakan selama periode kepengurusan.
“Alhamdulillah sudah sesuai target, meski hambatannya datang dari mahasiswanya juga. Tapi secara keseluruhan lancar,” ungkap ketua Dema FST, Muhammad Erwin.
Penulis : Ahmad Al Qadri AS dan Dinar (Magang)
Editor: Desy Monoarfa