Wadek III FDK: Balai-balai Tidak Boleh Dipandang Sebagai Perusak Pemandangan

Facebook
Twitter
WhatsApp

Laporan | Zulkia & Nurfadilla Haris/Mag

Washilah Online–Menengok sedikit lebih jauh ke Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), dibanding  fakultas lain ada hal berbeda di Fakultas ini. Sedikitnya ada lima buah balai-balai yang berjejeran di sekitaran parkir belakang gedung FDK. Mulai dari balai-balai milik jurusan Jurnalistik, Manajemen Dakwah, Pengembangan Masyarakat Islam dan Kesejahteraan Sosial (PMI KESSOS), Komuniksai dan Penyiaran Islam (KPI), dan juga jurusan Ilmu Komunikasi (IKOM), semuanya punya.
Saat Reporter Washilah menyambangi salah satu balai-balai milik jurusan Kessos, Syaifullah, mahasiwa jurusan Kessos dan juga Ketua BEM FDK mengungkapkan kalau balai-balai di jurusannya ini telah mendapat dukungan dari pihak Birokrasi. Bahkan saat peresmiannya sendiri di buka langsung oleh Dekan dan Wakil Dekan III FDK. Izin langsung memang tidak ada, namun dukungan itu datang langsung dari pihak FDK.
Menurut Ramdan, seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi mengatakan bahwa alasan didirikannya balai-balai ada dua, yang pertama, karena kurangnya fasilitas, alasan lain karenabisa dijadikan tempat berkumpul, diskusi dan menumbuhkan rasa kebersamaan antar mahasiswa.

“Jika pun nantinya ada perintah meruntuhkan balai-balai, maka kami akan terima asalkan ada timbal balik yang diperoleh, misalnya fasilitas yang layak. Karena, balai-balai ini juga merupakan hasil kreasi dan inovasi mahasiswa yang ada di FDK,” kata dia .

Saat dimintai konfirmasi mengenai perizinan didirikannya bale-bale di FDK, Dr Usman Jasad Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan membenarkan kalau adanya izin untuk mendirikan bale-bale di FDK itu sendiri walaupun dari pihak universitas sendiri tidak ada.

Alasannya, karena mahasiswa baru di FDK tahun ini sangat membludak dan fasilitas tempat duduk sangat terbatas. Jadi bale-bale ini bisa dijadikan tempat diskusi bagi para mahasiswa. Menurut Usman Jasad, bahkan beberapa dosen yang mungkin ruangannya diambil oleh dosen lain, memilih untuk menggunakan balai-balai yang telah dibuat oleh mahasiswa di FDK.

Usman juga menyinggung masalah kampus yang katanya Peradaban itu sendiri. Menurutnya bale-bale itu tidak boleh dipandang sebagai perusak pemandangan. Karena masih begitu banyak hal yang perlu diperbaiki di kampus ini. Misalnya saja parkiran di depan beberapa fakultas, yang terparkir hingga ke badan jalan, hingga taman pun ikutan dijadikan tempat parkir, tidak terawat dan WC masjid yang sangat kotor.

“jika ada perintah dari pihak kampus untuk membongkar bale-bale, maka kami sebagai warga kampus bersedia mengikutinya” tutur Usman.

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami