Water Birth Bantu Persalinan Ibu Tanpa Rasa Sakit

Facebook
Twitter
WhatsApp
Laporan | Marhani/Magang
Washilah Online–Banyaknya kontra mengenai tren dan isu di ruang lingkup kesehatan maternal, Himpunan Mahasiswa Diploma Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, menggelar seminar Nasional

yang mengangkat tema : “Water Birth : Modern atau Masa Lalu” di STIA LAN. Ahad (1/12/2013).

Sebagai seminar pertama di Indonesia Timur yang mengangkat tema water birth, seminar ini dihadiri Wakil Dekan III, Ketua Prodi HMD Kebidanan, Ketua BEM Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Ketua HMD Kebidanan. Dalam sambutannya, Drs Wahyuddin M Ag sebut seminar ini adalah kegiatan yang sempurna, karenadiisi dengan sambutan semua elemen fakultas, mulai dari ketua HMD, ketua BEM, ketua prodi sampai pada pimpinan fakultas. 
Adapun pemateri-pemateri yang dihadirkan adalah mereka yang memang berpengalaman dalam metode persalinan Waterbirth inidiantaranya , Yesie Aprilia S Si T M Kes, yang mengupas tuntas mengenai water birth, solusi persalinan normal. 
“Klien saya di klinik ada yang sambil tersenyum, sambil bernyanyi, berdandan lengkap dengan bulu mata palsu, bahkan ada yang sampai orgasme, ini terjadi karena water birth memudahkan mobilisasi ibu sehingga dapat memilih posisi senyaman mungkin baginya, tanpa harus tertekan dengan posisi litotomi di tempat tidur”, jelasnya, sambil memperlihatkan video-video praktek water birthnya. 
Selain Yesie hadir juga DR dr Nasruddin S pOG yang membahas tentang konsep medik water birth (persalinan dalam air). Meskipun metode ini terbukti mengurangi rasa sakit pada ibu dan mengurangi resiko trauma pada bayi, water birth ternyata belum mendapat rekomendasi dari POGI (Persatuan Obstetri Ginekologi Indonesia).
“POGI tidak merekomendasikan water birth, karena metode ini tidak sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure), ada beberapa prosedur persalinan normal yang tidak dilakukan di metode ini. Karena itu, belum ada kurikulum tentang teknik persalinan water birth karena belum direkomendasikan.” kata dia mantap. Meskipun begitu, surat edaran POGI bersifat rekomendasi, bukan bersifat larangan. 
Pembicara ketiga adalah Ancha Ardjab Lalilo, sebagai motivator handal yang memberi motivasi sekitar 500 peserta yang hadir dari berbagai institusi, di antaranya Universitas Cokroaminoto Barru, AKBID Aisyah Pangkep, AKBID Mayapada Pangkep, AKBID Salewangan, AKBID Muhammadiyah Makassar, STIK GIA, STIKES Nani, Sandi karsa, Poltekkes, Salsabila, Yapma, Yapika, dan RS Pertiwi Makassar bahwa bidan masa depan adalah bidan teladan.

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami