Senin, 31 Oktober 2011 | Suryani Musi
![]() |
baca Dari Kiri, Dr Sabri, moderator, AKBP MUh Tahir SH MH |
Washilah Online-Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Drs H Johny Wainal Usman MM menyatakan bahwa gerakan pemuda sekarang semakin dijauhi oleh masyarakat.
Pernyataan tersebut disampakan lewat power point yang disampaikan lewat Akbp Muh Tahir SH MH selaku perwakilannya di acara Seminar dan Dialog Kepemudaan yang dilaksanakan oleh Unit Kegitan Mahaisswa (UKM) Lembaga Dakwah kampus, Al-jami. Kegatan tersebut berlangsung di gedung Auditorium kampus II Samata Gowa, Senin (31/10/2011).
Kegiatan ini juga dhadiri oleh Dr Sabri AR yang membawakan materi tentang sejarah lahirnya sumpah pemuda. Kapolda Sulsel yang terwakili menyampaikan tema Gerakan Pemuda Antara Ancaman dan Kontribusi Terhadap Negara.
“Pemuda sekarang ini seakan terjebak dalam suatu perlaku yang stagnan, yang dalam menghadapi permasalahannya tidak melihat secara mendaalm substansi permasalahn yang mereka hadapi. Sehingga muncul ketidakjelasan tujuan gerakan sehingga gerakan tersebut dlakukan hanya sebagai suatu rutinitas selaku pemuda,” ungkap AKBP Muh Tahir seraya membaca power point dari Kapolda.
Saat ini menurutnya lagi, berbagai demonstrasi pemuda sudah tidak mendapat respek lagi dari masyarakat. Yang mereka lakukan di jalan dengan turun ke jalan masyarakat sudah menilainya hanya sekedar karnaval, arak-arakan dan sejenisnya.
Padahal semestinya mereka memperjuangkan masyarakat tertib dan baik dari kebijakan penguasa dalam negeri maupun dari luar negeri. Degradasi moralitas inilah yang menyebebkan kemerosotan pola pikir dan daya intelektual pemuda.
“Teman-teman dari semua organisasi yang hadir d ruangan ini, kita harus mengubah konsep perjuangan kita. Kita memilih saja gerakan moral baik dari aspek sosial maupun segala aspek lainnya. Untuk gerakan intelektual, cukup di dalam kampus saja kita melaksanakannya. Kita tidak boleh terlalu dini pada persoalan politik praktis yang menyebabkan kita terseret pada kebangkrkrutan Indonesia dalam waktu cepat,”tambah Dr Sabri AR.