Anak Singkong dari kampung
Melangkahkan kaki meninggalkan rumah
Pergi bertamu di kota Daeng
Yang katanya jauh dari kata ramah
Matanya menjelajah ke segala arah
Temukan ada senyum yang menyambutnya
Berharap akan ada tangan yang meraih tangannya
Merajut kisah persahaban dengan dirinya
Matanya terpejam dalam tempat peraduannya
Berselimut kerinduan dalam dinginnya malam
Nyanyian sahdu dari perutnya
Memecah kesucian dalam keheningan malam
Bagai alam yang siap berbunyi
Mengingatkan dirinya sebagai anak singkong
Memastikan langkahnya tetap berada di jalan harapan itu
Harapan yang mengizinkannya ada di kota Daeng
Penulis adalah mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) semester V