Musibah Tak Menyurutkan Semangat Nisa Mengikuti Wisuda

Facebook
Twitter
WhatsApp
Nisa didampingi ayahnya menggunakan kursi roda memberi salam kepada rektor, di acara wisuda angkatan 108, di Auditorium UIN Alauddin Makassar, Selasa (3/12/2024). | Foto: Istimewa

Washilah – Selasa 3 Desember 2024, Gedung Auditorium dipadati oleh 767 wisudawan dan wisudawati serta orang tua wisudawan. Semuanya duduk di kursi yang telah disediakan, kecuali Annisa Syahida Syahwal, yang duduk tepat di atas kursi roda miliknya.

Sama seperti wisudawan lainnya, Nisa (nama sapaan) memakai toga dengan antrian 40. Dengan kondisi yang ia alami, ia beberapa kali dibantu oleh ayahnya untuk berpindah tempat.

Seminggu lalu, Nisa mendapatkan musibah. Ia kecelakaan dan mengalami patah tulang bagian kaki kiri dan harus menjalani operasi.

Pada mulanya, Nisa pasrah dengan kondisi yang ia alami. Ia bahkan sempat berpikir untuk tidak hadir di hari wisudanya.

“Kalau pale bisa ka ikut wisuda, ada ji itu jalannya dari Allah,” ucapnya.

Melihat Nisa murung, orang tuanya tak tinggal diam. Mereka terus menerus membujuk buah hatinya untuk hadir.

“Ingat ki perjuangan ta beberapa tahun,” kata Nisa meniru perkataan orang tuanya waktu itu.

Tak hanya Orang tua Nisa. Teman, sahabat dan orang-orang terdekatnya turut menyokongnya.

Nisa lalu memutuskan menghubungi panitia wisuda. Ia menjelaskan kondisinya kepada panitia.

Selama komunikasi dengan panitia, ia disarankan untuk menggunakan kursi roda pada hari wisuda nanti. Boleh saja dirinya menggunakan tongkat tetapi tidak untuk berjalan jauh.

Melihat dan mendengar pertimbangan keluarga, rekan, dan panitia, Nisa memutuskan untuk datang pada momen yang barangkali hanya terjadi sekali selama hidupnya.

Keputusan itu tidak ia sesali. Sebab, gemuruh riuh dari tepuk tangan dan suara wisudawan di Auditorium menjadi saksi Nisa dinyatakan lulus sebagai Sarjana Farmasi. Dengan nilai yang sangat memuaskan.

Tidak hanya itu, Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis juga turut bertepuk tangan dan tersenyum kepada Nisa dan Ayahnya.

Nisa sendiri menyelesaikan studinya selama empat tahun tiga bulan.

Penulis: Sappe (Magang)
Editor: Saldi Adrian

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami