Washilah – Bila biasanya lapangan di samping Gedung Fakultas Ushuluddin dan Filsafat kosong melompong, hari ini berbeda. Ia disulap menjadi ramai. Dari kacamata hingga aksesoris wisuda, pedagang menjajakan berbagai produk di area itu.
Pagi buta di hari Rabu (11/9/204), para pedagang menata dagangan mereka. Barang demi barang diletakkan sedemikian rupa. Dibuat semenarik mungkin, berharap barangkali dagangannya itu ludes habis dibeli pengunjung wisuda.
Seperti yang dilakukan Alni. Ia adalah pedagang aksesoris. Di momen wisuda angkatan angkatan 106 UIN Alauddin Makassar ini, Alni menjajakan kacamata.
“Saya sudah lama menjual kacamata di sini saat wisuda,” tutur Alni.
Momen wisuda memang dinanti oleh Alni. Keuntungan yang diraup agaknya lebih besar dibanding berjualan di hari-hari biasa.
Ia bisa meraih keuntungan sekitar tujuh ratus ribu rupiah bila sedang ramai pengunjung.
Sama halnya dengan Maya. Maya adalah penjual pernak-pernik wisuda seperti buket dan boneka. Profesi ini sudah ia tekuni selama dua tahun terakhir.
“Banyak keluarga dan teman wisudawan mencari bunga untuk diberikan kepada para lulusan,” ucapnya.
Alasan itu lah yang mendorongnya terjun ke bisnis ini. Ia melihat permintaan untuk kebutuhan bunga di hari wisuda begitu menjanjikan.
Penulis: Nandya Fitri Ramadhani (Magang)
Editor: Sriwahyuni