Washilah – Salah satu wisudawan UIN Alauddin Makassar, Edysul Isdar mendapat beasiswa lanjut S2 di universitas terbaik dunia yaitu Harvard dan Stanford University hingga membuat Rektor, Prof Hamdan Juhannis merasa iri dengan pencapaiannya.
Prof Hamdan mengatakan, meskipun Ia sudah Guru Besar dia tetap merasa iri dengan prestasi membanggakan Edysul Isdar. Dia masih memimpikan menjadi sepertinya.
“Segera setelah menyelesaikan studinya sudah dapat tawaran dari dua universitas terbaik di dunia, dapat beasiswa dari Stanford dan Harvard,” ungkapnya, Selasa (9/5/2023) lalu.
Guru Besar Sosiologi Pendidikan ini menuturkan, pencapaian Edysul menjadi mimpi bagi semua wisudawan, tidak hanya wisudawan UIN Alauddin Makassar, tapi berkuliah di Stanford dan Harvard adalah impian semua orang di dunia.
“Edysul ini adalah contoh terbaik untuk mimpi-mimpi semua anak, berkuliah di universitas terbaik di dunia. Saya saja yang S3 universitas terbaik di Australia tapi saya tidak bisa belajar di Harvard dan Stanford seperti Edysul. Dia akan menjadi wakil UIN Alauddin. Saya merasa speechles,” katanya.
Lebih lanjut, menurutnya, ini adalah sebuah kebanggan bagi UIN Alauddin Makassar dan sebuah terobosan baru pasalnya belum ada alumni yang langsung mendapatkan tawaran beasiswa dari universitas terbaik di dunia itu.
Edysul Isdar mengaku, ada beberapa tahapan yang dilakukannya diantaranya dirinya terlebih dahulu mengapply sertifikat Internasional yang diproleh selama studi di UIN Alauddin Makassar.
“Saya submit itu sertifikat-sertifikat internasional saya, karena dari dulu sudah sering ikut lomba internasional dapat medali dan sertifikat,” jelasnya.
Sertifikat inilah, kata mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi itu yang di gunakan sebagai penunjang daftar di kedua kampus tersebut. “Alhamdulillah, walau belum dapat sidik jari, tapi dapat LoA,” sambung Edysul.
“Saya belum pilih mana universitas yang saya akan masuki, tapi kemungkinan besar saya saat ini saya pilih Stanford karena sudah plus beasiswa, untuk Harvard baru lulus kampus, tapi bila nanti plus beasiswa bisa jadi pilih di Harvard,” pungkasnya.
Editor: Irham Sari