Sambut Volunter Baru, Komunitas Lintas Pelosok Ilmu Kembali Mengajar di Pelosok

Facebook
Twitter
WhatsApp
Volunter Lintas Pelosok Ilmu (LPI) melakukan foto bersama usai belajar dengan siswa Sekolah Dasar Al-Ikhlas, Desa Bonto Manurung Kecamatan Tompo Bulu Kabupaten Maros, senin (9/11/2020).

Washilah – Komunitas Pendidik Lintas Pelosok Ilmu (LPI) kembali mengajar ke Sekolah Dasar Al-Ikhlas Desa Bonto Manurung Kecamatan Tompo Bulu Kabupaten Maros, kegiatan tersebut beriringan dengan penyambutan volunter baru LPI.

Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 5 sampai 8 November 2020 tersebut diikuti oleh 50 orang peserta, dan 15 di antaranya adalah pengurus LPI.

LPI sendiri merupakan komunitas yang didirikan oleh Mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang bergerak di bidang pendidikan dengan kegiatan rutin mengajar di Desa Bonto Manurung Kecamatan Tompobulu Maros.

Sekolah Dasar yang dipilih LPI telah dibina selama dua tahun, dan lokasinya berada di dataran tinggi. Guru sekolah juga merupakan Kepala Dusun setempat bersama dengan istrinya. Sekolah yang berstatus kelas jauh dari Kota Maros merupakan bagian dari sekolah inti Al-Ikhsan.

Ketua Umum LPI, Teguh Hakim mengatakan kegiatan tersebut sebagai bentuk regenarasi untuk meneruskan jiwa kemanusiaan para calon volunter LPI.

“Kegiatan ini bertujuan untuk regenerasi komunitas lintas pelosok ilmu dan juga bertujuan menumbuhkan semangat jiwa kemanusiaan dalam hal pendidikan, utamanya di daerah pelosok,” ucapnya.

Teguh Hakim menambahkan perjuangan untuk menjadi calon volunter tidaklah mudah, volunter harus mengorbankan banyak hal.

Recruitment kali ini terbilang sangat ketat sebab setiap kegiatan mulai tahap satu, tahap dua dan tahap akhir berlangsung di desa binaan. Dari 121 orang yang awalnya mendaftar sampai akhirnya 43 volunteer yang bertahan, itu membuktikan bahwa untuk menjadi relawan harus mengorbankan segalanya, disamping itu juga untuk akses jaringan komunikasi itu tidak ada lagi, maka dari itu di perlukan pengorbanan yang lebih,” tutupnya.

Sementara itu, Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) lintas pelosok ilmu, Izul berharap Rencana Pembelajaran Siswa Pelosok (RPSP) dapat tercapai.

“Semoga Rancangan Pembelajaran Siswa Pelosok (RPSP) itu dapat tercapai dan juga walaupun berbeda kampus berbeda daerah tidak menjadi sekat dalam keluarga lintas pelosok ilmu,” ujarnya.

Penulis: M shoalihin
Editor: Rahmania

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami