Oleh : Agil Asrifalgi
Kasus virus Corona di Indonesia terus bertambah, per hari ini Ahad, 15 Maret 2020, dilaporkan tercatat 117 org positif Civid-19, dan lima orang diantaranya meninggal dunia. Ini perlu menjadi perhatian serius oleh pemerintah mengingat masyarakat Indonesia.
Secara kulturalnya adalah masyarakat yang terbuka, suka berkumpul, menyukai kerumunan dan terkenal keramahannya. Ini bisa menjadi pintu transmisi Covid-19 yang cepat, dengan angka reproduksi Covid-19 sebesar 2,6 itu berarti epidemik gelombang kedua dan ketiga akan terus berlangsung pada komunitas yang rentan, setelah terjadi epidemik gelombang pertama di Wuhan China yang menggegerkan masyarakat global.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus dapat melakukan upaya preventif dalam melindungi dirinya, keluarga dan masyarakat umum. Perkuat imunitas kelompok, kurangi faktor resiko pneumonia, perbaiki imunitas tubuh dan hindari paparan/interaksi sosial beresiko.
Berikut 5 tips pencegahnya oleh Syamsul Alam, SKM M Kes:
1. Praktekkan Personal Hygen
Cuci tangan kurang lebih 30 detik dengan menggunakan sabun atau hand sanitaizer.
2. Konsumsi makanan bergizi dan seimbang, terutama konsumsi buah dan sayur yang banyak kaya dengan Vitamin C (mikronutiren) seperti konsumsi jeruk dan kelor. Selain itu bisa konsumsi seduhan jahe merah dicampur dengan madu suntuk memperkuat imunitas tubuh, Karena jahe merah memiliki antioksidan dan anti inflamasi yang kuat sebagai imunitas tubuh terhadap serangan virus atau bakteri.
3. Melakukan aktifitas fisik kurang lebih 30 menit/hari
Dengan berolahraga dapat melancarkan peredaran darah yang merupakan cara sel-sel sistem kekebalan tubuh berjalan dengan baik.
4. Lakukan Social Distancion,
Jika tidak ada Sesuatu hal yang sangat penting atau kegiatan yang sifatnya tidak urgent sebaiknya hindari tempat kerumunan dan keramaian, lakukan upaya pencegahan melalui pembatasan pergerakan penularan.
5. Ibadah dan Perbanyak Doa
Masyakat senantiasa melakukan amal ibadah, dengan mengingat mati seperti virus corona yg dapat mematikan bagi penderita, maka amal ibadah kita semakin meningkat yg pada akhirnya dapat menenangkan hati, sehingga kita merasa tenang, tentram dan sigap dalam menghadapi ancaman gelombang epidemik corona di sekitar wilayah kita.
*Penulis Merupakan Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Semester IV.Â