Oleh | Miftahul Khaeriyah
Aku hanya gadis bodoh yang mencoba terlihat tangguh..
Mencintai hal-hal sederhana dan tak pernah puas dengan perjuangan
Pemberontak amatir yang tidak sedang menguji peruntungan
Gatal bagai terserang ulat bulu penindasan..
Aku hanya gadis tolol yang tak takut mati konyol..
Bukan tentang mengepulkan asap dari ban terbakar,
Bukan tentang berteriak dijalanan,
Tapi tentang menggoreskan pena pemberontakan..
Kau yang buta mungkin terpikir..
untuk apa menulis dan menuntut yang tak bisa kau ubah?
kemiskinan dan penindasan adalah garis takdir Indonesia
Yang memang masih memegang hukum warisan penjajah..
Jawabku, aku menulis karena tak ingin mati!..
Kau lupa bahwa dimana ada yang lapar karena yang kenyang,
dimana terdapat yang miskin karena yang kaya,
dimana tertulis “anti korupsi” yang berarti “anti (untuk tidak) korupsi
Maka satu kata dari kami : Lawan!
Kau bilang kami alot..
kau bilang Indonesia sudah tidak dalam penjajahan lagi..
Kau bilang kami adalah kaum lama yang masih menggunakan cara lama..
Kau bilang Indonesia sudah menjadi negara Demokrasi..
Kau tau apa tentang Demokrasi?
Cacianmu sesungguhnya nafas-nafas kepengecutan
yang bergumul dalam topeng Idealisme sampahmu!
Kau lupa bahwa kami adalah bunga..
yang bahkan jika kau injak dan samaratakan dengan tanah,
kami akan tetap memiliki benih di pinggir pagar rumah mewahmu,
yang suatu hari nanti akan bersuara serupa suara kami!
Kami tak pernah mati!
14 Des 2013