Efisiensi Anggaran, Dana HMJ Terancam Ditiadakan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Ilustrasi: Fathun Na'im

Washilah — Wacana efisiensi anggaran yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mulai berdampak pada Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Fakultas mengalami pemangkasan dana besar, bahkan anggaran untuk Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) berisiko dihapus sepenuhnya.

Ketua Umum HMJ Sosiologi Agama (SOA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF), Ridho, mengungkapkan bahwa pemangkasan ini berpotensi menghilangkan anggaran bagi HMJ. Pemberitahuan resmi mengenai penyesuaian anggaran telah disampaikan oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan pada awal Februari lalu. Namun, hingga kini, belum ada Surat Keputusan (SK) resmi yang mengatur kebijakan efisiensi tersebut.

“Awalnya, kami mendapat informasi bahwa dana untuk setiap lembaga kemahasiswaan yang sebelumnya sebesar Rp15 juta akan dipangkas menjadi Rp7 juta. Namun, kemudian ada pemberitahuan bahwa HMJ yang sejajar dengan fakultas tidak akan menerima anggaran sama sekali,” jelasnya.

Meski demikian, HMJ SOA mulai mencari alternatif pendanaan agar kegiatan tetap berjalan. Ridho menegaskan bahwa berbagai aktivitas berbasis intelektual dan progresif akan tetap dijalankan dengan mengupayakan pendanaan mandiri.

“Kami akan mencari sumber pendanaan dari ekonomi kreatif, seperti penggalangan dana dan kegiatan yang bisa menghasilkan pemasukan untuk organisasi,” tambahnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua HMJ Matematika Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Muh Ishak. Ia mengatakan bahwa hingga kini belum ada pemberitahuan resmi mengenai besaran anggaran yang akan diterima oleh HMJ di fakultasnya. Informasi yang beredar masih sebatas hasil diskusi antara ketua jurusan, ketua Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), serta pimpinan lembaga kemahasiswaan lainnya.

Sementara itu, Wakil Dekan II Fakultas Sains dan Teknologi, Fatmawati membenarkan bahwa pemangkasan ini merupakan dampak dari kebijakan efisiensi yang menyebabkan anggaran UIN Alauddin terpotong hingga 85%, menyisakan hanya 15% untuk seluruh kegiatan universitas.

“Kami belum tahu apakah nanti ada anggaran yang dialokasikan untuk HMJ atau tidak. Sampai saat ini, kas fakultas dalam kondisi nol karena dananya masih dikelola oleh rektorat. Semua masih menunggu keputusan lebih lanjut,” ujarnya.

Penulis: Nurkadri/ Nurul Emil Dayani
Editor: Hardiyanti

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami