Bahas Peran Sosial Sebagai Ruang Aman Perempuan, HMJ SOA Kolaborasi dengan MBS

Facebook
Twitter
WhatsApp
Suasana Kegiatan HMJ SOA, Road to School and Campus dengan tema "Peran Sosial dan Budaya Sebagai Ruang Aman Perempuan” di LT FUF, Senin (09/12/2024). | Foto: Washilah - Nur Rahmadani Lira

Washilah – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi Agama (SOA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Alauddin Makassar mengadakan kegiatan Road to School and Campus dengan tema “Peran Sosial dan Budaya Sebagai Ruang Aman Perempuan,” di Lecture Theatre (LT) FUF, Senin (9/12/2024).

Kegiatan HMJ Sosiologi Agama ini berkolaborasi dengan Mitologi Bumi Sulawesi (MBS) dan Rembuk Pemuda Sulawesi Selatan.

Ketua Umum HMJ SOA, Rahmat Akbar AR, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus pelecehan seksual di lingkungan pendidikan, pesantren, dan kampus.

“Banyak berita dan kejadian-kejadian yang sering kita lihat mengenai persoalan pelecehan seksual di lingkup pendidikan, pesantren, maupun kampus. Maka kami inisiatif untuk membahas peran sosial dan budaya, sehingga bisa menciptakan ruang aman bagi perempuan,” ungkap Rahmat.

Sementara itu, salah satu peserta, AR dari Universitas Indonesia Timur (UIT) Prodi Psikologi, menyampaikan bahwa keikutsertaannya didorong oleh keprihatinan terhadap peran perempuan yang sering dikucilkan. Ia ingin memahami lebih dalam mengapa perempuan perlu mendapatkan ruang yang lebih aman dalam konteks sosial dan budaya.

“Saya terdorong mengikuti kegiatan ini karena peran perempuan seringkali dikucilkan dalam lingkungan masyarakat, serta ingin mengetahui perspektif lain terkait mengapa perempuan harus diberikan ruang yang lebih aman dalam peran sosial dan budaya,” tuturnya.

Sementara itu, Wadek III FUF, Syahrir Karim berharap, agar kegiatan seperti ini terus didorong untuk dilaksanakan di masa depan. Ditekankan bahwa mahasiswa memerlukan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dari berbagai perspektif.

“Kegiatannya tersebut patut diapresiasi. Kegiatan-kegiatan kolaboratif seperti ini perlu digalakkan ke depan. Mahasiswa membutuhkan sharing pengalaman dan pengetahuan dari ragam perspektif,” jelas Syahrir.

Penulis: Nur Rahmadani Lira (Magang)
Editor: Sriwahyuni

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami