Gelar Deklarasi Damai, Dema-U: Pemilu 2024 Tanpa Provokasi

Facebook
Twitter
WhatsApp
Deklarasi damai oleh Dema-U, di depan Rektorat UIN Alauddin Makassar, Jumat (9/2/24). | Foto: Istimewa

Washilah – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Alauddin Makassar menggelar deklarasi pemilu damai 2024 di kampus ll UIN Alauddin Makassar, Jum’at, (9/2/24).

Ketua Dema U Fadil Musaffar, mengatakan tujuan diadakannya deklarasi tersebut untuk mengawal pesta demokrasi dan pemilu 2024 secara damai tanpa adanya provokasi.

Lebih lanjut Fadil menjelaskan, deklarasi ini sebagai wujud prihatin atas kondisi pesta demokrasi yang saat ini semakin banyak tersebar narasi kebencian dan upaya memecah belah bangsa Indonesia. Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa dianggap belum mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam situasi politik yang penuh tekanan ini, mahasiswa sudah seharusnya mengambil peran proaktif guna memastikan pemilu berlangsung damai tanpa konflik dan provokasi SARA.

“Deklarasi itu didasari iklim politik yang terjadi saat ini. Provokasi dan isu SARA semakin merajalela, menjatuhkan lawan politik dengan narasi tak berdasar,” tuturnya.

Adapun isi deklarasi pemilu damai yaitu:
1. Bersama-sama mensukseskan pemilu tahun 2024 dengan berasaskan jujur, adil, dan damai.
2. Menolak keras segala bentuk provokasi, ujaran kebencian, hoax dan isu SARA.
3. Kami mengajak warga bangsa untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak pada tanggal 14 Februari 2024.

Di akhir, Fadil menegaskan bahwa UIN Alauddin siap mengawal pesta demokrasi pemilu 2024 yang jujur, adil, dan damai di Sulawesi Selatan.

Senada dengan itu, sekertaris jenderal Dema U, Reski mengatakan, deklarasi damai ini merupakan gerakan yang beracuan pada semboyan bangsa, yakni Bhineka Tunggal Ika.

Gerakan kolektif ini berasaskan nilai persatuan dan persaudaraan sebagai bangunan dalam sikap politik. menurutnya, karena beragamnya sikap politik ini, dapat mengakibatkan perpecahan dan permusuhan di kalangan pendukung masing-masin paslon.

“Sehingga teman-teman bergerak mendeklarasikan pemilu damai untuk meretas hal tersebut sehingga Indonesia tetap aman dan damai. Tidak ada perpecahan disebabkan perbedaan pilihan politik,” ujarnya.

Penulis: Hardiyanti (Magang)
Editor: Sriwahyuni

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami