Musa UKM LIMA Washilah ke-35 Resmi Dibuka, Angkat Tema “Mendera Ragu, Menderu Tanpa Gagu”

Facebook
Twitter
WhatsApp
Sambutan Pimpinan Umum UKM LIMA Washilah, Jushuatul Amriadi pada pembukaan Musa 2024 di Yappmi, Sokkolia, Kec. Bontomarannu, Kab. Gowa, Jumat (12/1/2024) | Foto: Washilah-M Yusrifar Jafar (Magang).

Washilah – Musyarawah Anggota (Musa) ke-35 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Informasi Mahasiswa Alauddin (LIMA) Washilah resmi dibuka. Berlangsung di Yappmi, Sokkolia, Kec. Bontomarannu, Kab. Gowa, Jumat (12/1/2024).

Musa yang mengangkat tema “Mendera Ragu, Menderu Tanpa Ragu” akan berlangsung tiga hari, mulai dari 12 Januari hingga 14 Januari 2024 yang dihadiri dewan senior, anggota kehormatan, anggota biasa, dan anggota magang Washilah.

Ketua Panitia, Aa Min Abduh menjelaskan bahwa tema tersebut diangkat dengan harapan tidak ada penghalang bagi gerak kepengurusan.

“Berarti agar ragu tak datang dan jadi penghadang bagi gerak kepengurusan, juga agar lembaga tak pernah jadi gagu seperti batu yang tak bergerak,” jelasnya.

Pimpinan Umum, Jushuatul Amriadi dalam sambutannya menyampaikan Musa dapat menjadi ruang belajar anggota.

“Di momen Musa, kita mengevaluasi setahun belakangan dan memikirkan langkah taktis setahun ke depan,” jelas Jurusan Ilmu Hukum itu.

Lanjut, ia menyebut jika berlembaga merupakan kegiatan yang berkelanjutan, dan melalui Musa akan melahirkan dan menciptakan roda kepengurusan baru.

“Berwashilah tidak akan berhenti setelah mengurus. Setelah ini, beberapa demisioner pengurus jadi dewan pakar. Yang lain juga menjadi dewan senior. Jadi, berwasilah menurut saya adalah menyusuri jalan panjang tak berujung,” ujarnya.

Salah satu Anggota Muda, Hardiyanti mengaku bersemangat karena pertama kali mengikuti forum Musa, jadi banyak hal menarik yang ia dapat.

“Saya berpikir akan menegangkan, tapi ternyata tidak. Semoga semakin mempererat kebersamaan dalam organisasi ini,” tutur mahasiswi Jurnalistik itu.

Penulis: Nur Hastina (Magang)
Editor: Nabila Rayhan

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami