Mahasiswa FDK Keluhkan Kuliah Akhir Pekan, Wadek: Kami Kekurangan Kelas dan Pakai Dosen LB

Facebook
Twitter
WhatsApp
Gedung FDK UIN Alauddin. Foto: Istimewa.

Washilah – Perkuliahan akhir pekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar masih menuai pro dan kontra. Beberapa mahasiswa kerap kali mengeluhkan kebijakan tersebut.

Salah satu mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Muhammad Risal mengaku tidak setuju dengan adanya perkuliahan di akhir pekan. Dirinya mengatakan ada berbagai kendala dalam akses fasilitas fakultas jika perkuliahan dilakukan di hari libur.

“Pintu masuk kampus yang hanya dibuka satu akses saja, fakultas yang hanya menyediakan sekitar lima kelas terbuka. Mahasiswa masih sementara belajar dikelas, Clening Service (CS) sudah menutup akses jalan keluar,” keluhnya pada Sabtu (23/9/2023).

Selain itu, ia juga mengatakan beberapa agenda yang harusnya dilakukan di hari libur menjadi tersendat, seperti kegiatan organisasi yang bertabrakan dengan jadwal kuliahnya.

Senada dengan itu, mahasiswa lain, Robi juga mengeluhkan kuliah akhir pekan. Meski begitu katanya, pemindahan jadwal mata kuliah ke hari lain sudah diajukan, namun jumlah ruangan yang tersedia tidak memadai.

“Kuliah akhir pekan menyita waktu family time-ku,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Dekan (Wadek) I bidang Akademik FDK periode 2023-2027, Aisyah mengakui pihaknya menambah perkuliahan di hari Sabtu karena kekurangan ruang kelas. Padahal menurutnya kuliah idealnya sampai hari Jumat saja.

“Karena kekurangan ruangan kami harus atur sedemikian rupa supaya berjalan dengan baik. Terpaksa hari Sabtu dipergunakan untuk kuliah,” ucapnya pada Washilah Rabu (27/9/2023).

Selain itu, kuliah akhir pekan dilakukan FDK karena pihak fakultas masih memakai jasa dosen praktisi yang hanya bisa mengajarkan mata kuliah di hari libur.

“Sabtu untuk dosen praktisi (pekerja), jadi bisa mengajar di waktu libur saja,” beber Wadek I bidang Akademik FDK periode 2019-2023, Irwan Misbach pada Washilah, Kamis (14/9/2023).

Penulis: Nur Hastina (Magang)
Editor: Nabila Rayhan

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami