Washilah – Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis, singgung soal penggunaan buku saku mahasiswa. Pesan tersebut ditujukan kepada para Wakil Dekan (Wadek) III periode 2023-2027 yang baru saja dilantik dan mengambil sumpah jabatannya, di Auditorium Kampus II UIN Alauddin Makassar, Senin (15/9/2023).
Prof Hamdan, berpesan kepada para Wadek III, agar memperhatikan, mengawasi, dan mengontrol mahasiswa di fakultas masing-masing.
“Pastikan mahasiswa menjalankan buku saku dengan baik,” ujarnya.
Ia juga mengarahkan, agar para Wadek III dapat mengecek kondisi mahasiswa untuk dilaporkan ke pihaknya sebagai bahan evaluasi.
“Cek berapa jumlah yang berambut gondrong, berapa yang suka memakai sandal ke kampus, dan berapa yang bolong dan robek celananya. Kita akan evaluasi bersama,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Wisnu, tidak mempermasalahkan kehadiran mahasiswa berambut gondrong, sebab menurutnya, style itu bukan penghalang mahasiswa menjalankan kewajibannya.
“Tapi itu tidak menjadi halangan bagi saya yang berambut gondrong untuk melaksanakan kewajibanku sebagai mahasiswa,” tambahnya.
Kendati demikian, salah satu Mahasiswa Ilmu Politik, Abraham, menyetujui larangan penggunaan sandal, dan celana robek yang telah tertuang dalam buku saku mahasiswa.
“Kalau itu memang kesannya kurang sopan menggunakan pakaian yang bolong. Kalau sandal juga kesannya kurang rapi,” pungkasnya.
Penulis: Nadhilla Putri Hasir (Magang)
Editor: Nabila Rayhan