Sekolah Moderasi Beragama Prodi SAA: Upaya Penguat Sikap Moderasi

Facebook
Twitter
WhatsApp
Sambutan Ketua Prodi SAA, Sitti Syakirah Abu Nawas dalam kelas Moderasi Beragama l Foto: Rahmat Rizki (magang).

Washilah – Program Studi (Prodi) Studi Agama-Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP) UIN Alauddin Makassar kembali laksanakan Sekolah Moderasi Beragama angkatan II di hotel Mercure, Minggu (14/05/23). Kegiatan ini upaya penguat sikap moderasi.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dekan FUFP Dr Muhsin Mahfuz, dan Peneliti Pusat Riset Khazanah Agama dan Peradaban Dr Syamsurijal Ad’han.

Ketua Prodi SAA, Sitti Syakirah Abu Nawas menyebutkan dalam Sekolah Moderasi Beragama kali ini diikuti oleh beragam peserta yang berasal dari beberapa kampus di Sulawesi Selatan. Diantaranya; Universitas Fajar, Institut Parahikma Indonesia (IPI), Sekolah Tinggi Teologia Indonesia Timur (STT Intim), Universitas Muhammadiyah (Unismuh) dan perwakilan dari Lembaga Dakwah kampus (LDK) dan Fakultas (LDF) UIN Alauddin Makassar.

Menurutnya, dalam forum Moderasi Beragama seyogyianya dihadiri oleh berbagai latar belakang kampus yang berbeda. baik itu Agama ataupun Suku. Sehingga tujuan dari kegiatan ini tidak hanya sebagai teori saja, melainkan juga dalam proses aktualisasinya.

Lebih lanjut, Sitti Syakirah menjelaskan Sekolah Moderasi Beragama bertujuan untuk mengedukasi peserta tentang pentingnya sikap moderat. Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat melahirkan beragam ide yang dapat menguatkan arus penguat sikap moderasi beragama.

“Memberikan stimulasi kepada para peserta terkait moderasi beragama sehingga diharapkan nantinya dapat melahirkan rekomendasi sebagai penguatan terhadap pengarus utamaan moderasi bergama,” ungkapnya.

Selain itu, salah satu peserta kelas Moderasi Beragama Merlin Putri Natalia Sanga menyebutkan pentingnya kelas moderasi beragama sebagai bentuk penerapan pengetahuan tentang keberagaman agama maupun keyakinan setiap kelompok yang ada di Indonesia.

“Sehingga nantinya cita-cita dari moderasi beragama ini dapat tercapai bahkan melekat dalam corak bangsa kita,” ucap mahasiswi STT Intim itu.

Penulis : Rahmat Rizki (Magang)
Editor: Irham Sari

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami