Washilah – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) III Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Muh Randy Rahman, menolak keras kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Sabtu (3/9/2022).
“Sebagai mahasiswa dan merupakan bentuk representatif dari masyarakat, saya Muh. Randy Rahman selaku Wasekjend Dema U, menolak keras kenaikan tarif BBM yang semena-mena tanpa pertimbangan yang matang,” tegas mahasiswa yang akrab disapa Randy itu.
Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam itu menjelaskan, sebagai negara demokrasi segala kebijakan yang dikeluarkan pemerintah harus berdasar dan tidak merugikan serta berdampak terhadap masyarakat banyak.
“Dengan naiknya tarif BBM saya rasa akan berdampak besar mulai dari terjadinya inflasi, kemiskinan di mana-mana, dan tentunya kriminal semakin meningkat,” ucapnya.
Randy selaku Demisioner Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi tahun 2021 itu mengatakan, jika citra pemerintah hari ini rusak di mata masyarakat Indonesia maka pemerintah hari ini gagal total.
Lanjut, ia mengucapkan sebagai agent of change dalam melihat ketimpangan yang terjadi, Mahasiswa UIN Alauddin Makassar sebagai lokomotif gerakan kampus islam dari timur akan melakukan gerakan sebagai bentuk protes.
“Negara Indonesia adalah negara demokrasi, di mana sudah tercantum dalam Undang-Undang Dasar No. 28 e tahun 1945, bahwasanya setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat,” jelasnya.
Randy menambahkan, seluruh elemen masyarakat terkhususnya mahasiswa mempunyai kewajiban bersama untuk memperjuangkan hak rakyat yang telah di rampas dengan menolak kenaikan BBM.
“Langkah selanjutnya, Dema U akan melakukan aksi demonstrasi secara besar-besaran. Rencana hari senin, 5 September 2022 akan turun dengan massa yang banyak,” tutupnya.
Penulis : Firda
Editor : Nur Afni Aripin