Oleh: Sugiya Selpi R
Mata sayu dengan penerang jenuh
Enggan tertutup bersama kejenuhan
Mimpi tadinya yang masih dualisme
Diterpa tanya nyata tak nyata
Gelisah
Itu rem tidurku
Berharap tak resah
Tapi malam membantu meresahkan
Sorak para pujangga di luar sana
Masih teresap indraku
Manusia yang terlelap di sampingku
Masih tak menggoda untuk mengikutinya
Gelisah
Itu rasaku di malam temaram
Malam yang diitemani dua bintang
Yang tampak dari luar jendela bilik
Apa yang anda pikirkan?
Itu Facebook yang bertanya
Namun malam ini, aplikasi biru putih pun enggan bersua
Dan kawan dalam jaringan sama sekali tak menyapa
*Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar