Washilah – Tingkatkan kualitas Ilmu Pengetahuan dan Agama, Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP) UIN Alauddin Makassar gelar bedah buku “Tiada Hari Yang Indah Sujud Terakhir” secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, Minggu (14/03/2021).
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Bidang Penalaran dan Keilmuan DEMA FUFP dan diikuti kurang lebih 30 peserta.
Hendra Dimansa selaku narasumber dan penulis buku “Tiada hari yang indah sujud terakhir” menjelaskan tragedi World Trade Center (WTC) menjadi awal penggambaran alur cerita dalam novel ini, kemudian digambarkan dengan sikap Orang Tua pemeran utama yang enggan menunjukkan identitas keagamaannya.
“Pasca tragedi WTC yang mengguncang dunia, islamphobia mulai merebak. Islam dipersalahkan dalam tragedi itu, pelabelan teroris kepada islam memicu islam menjadi lemah tak berdaya bahkan menghadirkan syok hingga sikap inperior terhadap gemerlapnya peradaban barat menjadi pemicu islam terbelakang, dalam novel ini digambarkan orang tua robin sang pemeran utama menjadi takut menunjukkan identitas keislamannya pasca tragedi itu dan memilih mengakui untuk tidak memiliki agama” Jelasnya.
Lanjut, Ia mengungkapkan klimaks dari alur cerita novel yang digarap dari tahun 2010 dan berhasil terbit pada tahun 2014 ini merupakan proses pengembara dalam mencari kebenaran yang hakiki mulai dari literasi hingga mengembara ke Andalusia yang kini lebih akrab dikenal Spanyol.
“Meski orang tua Robin mengaku tak memiliki Agama namun Robin tetap yakin kalau mereka memiliki agama. Hal itu jelas dari beberapa tradisi yang dilakoni, mulai dari bersedekah setiap tahun hingga memiliki tembok ratapan. Robin memulai mencari kebenaran dari menggarap beberapa buku mengenai agama diberbagai perpustakaan hingga pada akhirnya memilih langsung untuk ke Spanyol melihat bukti peninggalan sejarah dari gemerlapnya peradaban islam pada masa kejayaan dulu” Lanjutnya.
Dalam closing statementnya narasumber mengungkapkan buku ini hadir untuk menggambarkan nilai – nilai keislaman secara mendalam.
“Buku ini hadir sebagai penggambaran nilai nilai islam yang sangat dalam. Dimana islam bukan hanya ajaran yang mengatur peribadatan tapi juga menggambarkan visi-visi dari kehidupan kita yaitu, dari mana kita berasal. Buku ini mencoba mengelaborasi dan memberikan prespektif kepada kita” Tegsnya.
Sementara itu Andi Muhammad Afdhal syafaat selaku kordinator berharap melalui kegiatan ini bisa menghadirkan semangat dalam dua indikator bagi peserta yaitu dari segi ilmu pengetahuan dan agama.
“Harapan saya terkait program kerja bedah buku ini, tentunya bisa menjadi pemicu dalam menumbuhkan semangat dalam dua konteks yaitu ilmu pengetahuan dan agama bagi peserta. Terlebih buku ini memang sangat menarik untuk dibahas dan dikaji guna memahami islam secara mendalam serta bagaimana seharusnya sikap kita terhadap sang pencipta sebagai hamba” Harapnya.
Penulis : Nur Afni Aripin (Magang)
Editor : Ardiansyah