Washilah – Aliansi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar (Al Maun) menuntut pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dilakukan secara general, mereka melakukan pembentangan spanduk di tiga titik lokasi, yakni di Fly Over Jalan Urip Sumoharjo, Kampus I UIN Alauddin dan Bundaran Samata, Senin (11/01/21).
Sebanyak empat fakultas yang tergabung dalam aliansi tersebut, diantaranya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) serta Fakultas Kesehatan dan Ilmu Kedokteran (FKIK).
Salah satu massa aksi yang tidak ingin disebutkan namanya, ia menjelaskan beberapa poin tuntutan, seperti pemunduran pembayaran UKT, pemotongan UKT sebesar 50%, transparasi anggaran dan peninjauan efektifitas pembelajaran daring.
“Poin pertama itu terkait pengunduran pembayaran SPP karena kita ingin melakukan yang namanya rekategorisasi, poin kedua tentang pemotongan harga UKT general sebesar 50%, ketiga tentang transparansi anggaran karena kita membayar hampir full persemester ini dan terakhir evaluasi terkait bagaimana efektivitas dari pembelajaran daring itu,” jelasnya.
Senada dengan itu, Ketua Bidang Advokasi Dema FAH, Fahmi mengungkapkan aksi tersebut tidak akan berhenti dan akan terus berlanjut
“Inikan awal dari pergerakannya teman-teman dan tidak sampai disini. Teman-teman akan berjuang sampai tercapainya apa yang kemudian menjadi tuntunan Al Maun,” Pungkas Fahmi dengan tegas.
Penulis: Meiningsih Diah Runita Sari (Magang)
Editor: Rahmania