Mantan Sekjen Dema-U UIN Alauddin Kritik Formasi CPNS Kemenag

Facebook
Twitter
WhatsApp
Dok Pribadi I Taufik Hidayat

Washilah – Kementerian Agama (Kemenag) RI telah mengumumkan formasi cpns yang akan di buka tahun ini lengkap dengan kualifikasi pendidikan yang akan diprioritaskan. Namun, baru beberapa jam setelah pengumuman kritik dan polemik mulai bermunculan salah satunya dilayangkan oleh Mantan Sekertaris Jendral Dewan Mahasiswa Universitas (Dema-U) UIN Alauddin Makassar Periode 2018.

Sebanyak 5.815 formasi yang akan disediakan untuk memenuhi 6 posisi jabatan yakni: guru, dosen, penghulu, jabatan fungsional, penyuluh agama dan pelaksana pada tahun ini.

Mantan Sekertaris Jendral Dewan Mahasiswa Universitas (DEMA-U) UIN Alauddin Makassar Periode 2018, Taufik Hidayat mengkritik formasi CPNS yang telah diumukan karena ada tendensi Kemenag tidak memprioritaskan alumni dari kampus Islam yang notabene merupakan kampus di bawah naungan Kementerian Agama.

“Saya kritik formasi cpns yang telah diumumkan oleh Kemenag, surat dengan Nomor: P-7986/SJ/B.II.2/KP.00.2/11/2019 itu tidak memprioritaskan alumnus dari kampus Islam termasuk UIN, IAIN, dan STAIN yang notabene di bawah naungan Kemenag RI sendiri, jelas Kemenag tidak fair dalam hal ini,” tegasnya saat dijumpai di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Senin (11/11/2019).

Dia juga menegaskan agar Kemenag bertanggung jawab dalam hal ini, karena masih banyak alumnus dari kampus yang berada di bawah naungan Kemenag yang seharusnya menjadi formasi prioritas.

“Kemenag mesti bertanggung jawab, buat apa kampus PTKIN dan PTKAI dibuat oleh Kemenang jika kualifikasi pendidikan yang ditetapkan masih terus bersifat umum tidak mengkhusus ke jurusan-jurusan kampus Islam yang berada di bawah naungannya,” tutupnya.

Penulis: Ulfa Rizkia Apriliyani (Magang)
Editor: Dwinta Novelia

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami