Washilah – Ratusan mahasiswa jurusan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) menghadiri langsung event tahunan prosesi adat Maudu Lompoa yang mengusung tema “Bersama Kita Lestarikan Budaya dan Adat Istiadat.” Berlangsung di Cikoang,Takalar. Selasa (26/11/2019).
Salah seorang pemangku adat, Karaeng Sibali mengatakan kegiatan ini adalah kegiatan tahunan yang diusung pertama kali oleh keturunan Rasulullah (Sayyid) yang tersebar di Tanah Takalar.
“Ini adalah kegiatan turun-temurun yang dilaksanakan oleh sebelas Sayyid yang ada di Tanah Takalar, kegiatan ini juga merupakan implementasi dari rasa cinta dan syukur kepada baginda Rasulullah saw yang telah membawa islam sampai ke tanah karaeng ini,” tuturnya.
Ia lanjut menjelaskan mengapa menggunakan replika kapal dengan bermacam-macam hiasan.
“Kenapa ini menggunakan replika kapal laut, karena kapal laut secara esensi menggambarkan petualangan manusia dalam mengarungi dunia dan laut yang dianggap sebagai dunia. Kalau kapalnya kenapa dihiasi dengan berbagai macam hiasan, karena itu menggambarkan kegembiraan sekaligus rasa syukur kami terhadap karunia puang Allahuta’ala,” jelasnya.
Ahsan Syam selaku dosen dan sebagai pembimbing dalam kegiatan ini mengatakan tujuan membawa mahasiswa untuk melihat langsung kegiatan ini.
“Sebagai mahasiswa utamanya mahasiswa sejarah harus tahu, betapa beragamnya adat yang ada di dunia dan kami membawa mereka untuk dapat melihat dan memperhatikan secara langsung prosesi adat, agar mereka kedepannya dapan menganalisa dan mempelajari setiap budaya agar ketika turun nanti kelapangan tidak gampang kaget dengan adat yang beragam disetiap daerah. Karena sebagai calon sejarawan harus bisa menganalisa budaya dan adat-istiadat yang ada di berbagai tempat,” tutupnya.
Penulis: Ilham Hamsah (Magang)
Editor: Dwinta Novelia