Pernah ku dengar kalimat dari pemimpinku bahwa rakyat miskin harus disejahterakan, harus dapat bantuan, harus disekolahkan.
Aku pun berfikir betapa baiknya pemimpinku beserta jajarannya yang turun tangan untuk mengayomi kami si miskin.
Tapi apa yang kami mimpikan dan harapkan, yaitu kehidupan yang baik kedepan pun serasa hanya tinggal angan dan bayang-bayang.
Nyatanya kami hanya dijadikan alat untuk membuat yang kaya makin kaya, dan kami yang miskin makin tak berdaya.
Kami seolah-olah dianggap seperti tak bernilai, tak dihargai dan tak pantas untuk dikasihani. Bahkan kami dianggap hina dan penuh dosa karena penampilan kami yang sederhana dan kadang terlihat koyak termakan usia.
Hak kami dirampas dari tangan kami sendiri, tangan yang lusuh, kotor, dan penuh bekas luka oleh mereka yang berpakaian rapi berdasi, dengan kendaraan mereka yang canggih.
Apakah kami pantas untuk diperlakukan seperti ini? sedangkan kami tak menginginkan kekayaan kalian, kami hanya berfikir untuk hidup lebih baik, atau bahkan kami hanya berfikir betapa indahnya makan tiga kali sehari, itupun sudah cukup bagi kami.
Kami ingin kehidupan yang baik dengan berpendidikan dan mengenyam ilmu pengetahuan, walaupun itu butuh perjuangan.
Kami tak mengharapkan harta berlimpah dan berfoya-foya. Kami hanya ingin hidup bahagia tanpa beban yang setiap saat terbayang dalam pikiran walau sulit untuk diselesaikan.
Kami juga manusia memiliki hak yang sama dengan kalian, walau kami tak bergelimang harta, hargai kami dan jangan mempersulit hidup kami yang sudah cukup sulit ini.
Hanya itu yang kami impikan dan inginkan, jangan buat kami terlalu menderita.
Penulis: Ali Imran A. Sira (Magang).
