Karya Ahmad M Qomar
Tidak ada…
Tidak ada yang mesti dibanggakan
Akan jasad yang telah rentan ini
Menunggu lapuk
Aus dimakan waktu
Oleh butir-butir detik bergulir
Meski caci dan maki
Belum cukup membalasnya
Hingga berkarat
Merenggang di antara dua tapal batas
Menelan pahitnya duka
Tersiksa pil yang menyakitkan
Merobek sendi yang berdiri
Hampir kokoh
Tidak juga kekuatan kepercayaan
Makin lumpuh
Dalam kerangkeng baja
Tanpa sinar dan cahaya
Diselimuti tebalnya keegoisan
Telah tumbuh
Bagai benalu
Di dalam hati
Kesendirian yang mencekam
Kesepian seorang diri
Kuhentikan rajutan langkah-langkahku
Menahan derita yang menghantui
Sekedar mengelabui
Meski harus percaya
Sekali lagi…
Hanya ada dua jiwa
Yang telah melebur
Akan membawa dan mengantar
Hingga ke depan gerbang
Pernah diimpikan
Bersama jutaan gemerlap bintang
Di kenangan masa lalu
Namun…
Siapa sangka sebuah rantau itu kuat
Keras tak terpisahkan
Seikat lidi itu manjur
Membersihkan lapangan kotor tak teratur
Satu hujan itu sejuk
Dari pada pohon di tengah asap truk
Karena inilah sebuah kolaborasi
Diinterpretasikan sebagai kekompakan
Eksistensi dari sebuah cinta
Cinta yang dalam kisahnya
Telah memecahkan ribuan masalah dunia
Hingga tidak berkeping
Mengarahkan ke leluasaan
Kejernihan hati bak embun pagi
Menggelayut manja di pucuk rerumputan
Memberikan kehidupan
Merelakan pengorbanan
Untuk semua jiwa yang merindukan
Sehingga…
Karena cinta semua akan terasa
Karena cinta semua akan tesenyum
Karena cinta semua bersama
Karena cinta semua saling mengingatkan
Karena cinta semua akan bangkit berdiri
Karena cinta semua tersimpul dalam kesatuan
Dan karena cinta semua terasa nyata
Untuk sebuah revolusioner kemanusiaan
Renaisans yang tidak terlupakan
Dari tangan yang dekil
Ke hati yang suci bersih
Dari kehidupan yang penuh muskil
Kepada seruan untuk bangkit kembali
Itulah sang renaisans
*Mengenang peristiwa KASPER In Renaisance