Meutya Hafid Pemateri di Temu BEM Indonesia Timur

Facebook
Twitter
WhatsApp

Laporan

| Suryani Musi
Washilah Online-Meutya Viada Havid paling akrab disapa dengan Meutya Havid saja hari ini membawakan materi di gedung Training Centre Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dalam acara Temu Badan Eksekutif (BEM) mahasiswa Indonesia Timur yang bertema Dari Timur Indonesia Bangkit, Rabu (15/06/2011).
Tema yang dibawakan olehnya adalah Peran Media dalam Mengawal Perubahan Bangsa. Meutya menilai bahwa saat ini di zaman reformasi ini terdapat empat pilar. Eksekutif, yudikatif, legislatif, dan media.
Di antara keempat pilar tersebut yang belum sepenuhnya tersorot adalah pilar keempat yakni media. Media kadang-kadang melakukan pemberitaan yang proporsional, tidak balance, dan tidak independen.
“Contohnya, kebanyakan yang disorot jika ada kebakaran, ada banjir besar pasti proporsi yang besar itu pasti berita yang di seputaran Jawa saja melulu. Padahal mungkin saja yang ada di daerah banyak daerah-daerah yang banjirnya berkali-kali lipat dari itu tapi tidak mendapat sorotn media. Atau contoh lainnya sekali disorot, yang jelek-jeleknya saja,” kata mantan wartawan Metro TV ini yang pernah diculik dan disandra. Beserta rekannya juru kamera Budiyanto oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di Irak pada 18 Februari 2005.
Dia memberikan contoh bahwa dari Indonesia Timur pemberitaannya yang paling kerap ditonjolkan adalah demo.
Dia juga menekankan sebuah media boleh berpihak jika keberpihakannya itu pada rakyat. Jangan pada hal-hal yang lainnya saja.

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami