sumber: perpustakaan.uin-alauddin.ac.id |
Salah satunya dialami oleh Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Marham Multazam. Marham menganggap sistem ini akan menghambat mahasiswa. Dia juga mengaku belum mengetahui alasan mengapa kepala perpustakaan menerapkan sistem itu.
“Saya masih bingung kenapa sistem ini harus dilakukan,” ujarnya. Rabu (28/4/2016).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perpustakaan Quraisy Mathar, memaparkan bahwa kebijakan ini merupakan solusi terbaik bagi keberhasilan perpustakaan dalam menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Menurut Quraisy, fenomena yang terjadi selama ini di perpustakaan UIN Alauddin adalah jumlah pengunjung yang terinput tidak sesuai dengan jumlah pengunjung yang sebenarnya. Sehingga data yang diperoleh tidak valid.
“Usaha ini untuk memaksimalkan fungsi perpustakaan,” tuturnya.
Di samping itu, Quraisy juga mengatakan akan ada penghargaan untuk mahasiswa dan Fakultas dengan jumlah kunjungan terbanyak, yang akan diakumulasikan setiap bulan.
“Ada reward untuk pengunjung dengan jumlah kunjungan terbanyak,” tutupnya.