Peningkatan dan Penjaminan Mutu UIN Gunakan Siklus PDCA

Facebook
Twitter
WhatsApp
Laporan | Nurul Is Wardani/Mag
Washilah Online–Kampus UIN Alauddin Makassar sedang melakukan berbagai macam upaya guna meningkatkan mutu dan kualitas. Salah satu bidang yang memiliki peran paling penting dalam meingkatkan kualitas kampus adalah Pusat Peningkatan dan Penjaminan Mutu yang saat ini dikepalai oleh Zulfahmi Alwi S Ag M Ag Ph D.

Ia sendiri menjelaskan mengenai bagaimana pola kerja dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) tersebut. Didalam proses kerja peningkat mutu terdapat sebuah siklus perencanaan yang dikenal dengan nama PDCA (Plan, Do, Check, Action). PDCA ini merupakan sebuah siklus perencanaan kerja yang digunakan dalam proses meningkatkan dan menjaga mutu serta kualitas kampus.

Diawali dengan Plan, yaitu perencanaan dimana pada tahap ini setiap bagian melakukan perencanaan mengenai program kedepannya. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting karena pada tahap ini akan dirangkum rencana-rencana apa saja yang akan diupayakan oleh pihak kampus untuk segera dikembangkan. Seperti yang tengah dilakukan sekarang ini yaitu dengan adanya Gerakan Pembaharuan Pembelajaran atau disingkat GPP. “GPP ini sendiri merupakan gerakan prioritas rektor” tutur Zulfahmi Alwi. Saat ini GPP sendiri telah melakukan sebuah upaya yang dikenal dengan STILeS (Student Teacher Integrated Learning System).
 STILeS bertujuan untuk mengiintegrasikan antara murid dan pengajar dalam prosesi belajar mengajar. Melalui sistem ini akan diberikan modul dari setiap mata kuliah kepada mahasiswa dan dosen.

Selanjutnya Do, yaitu melakukan. Setelah melakukan berbagai macam tahap dan upaya perencanaan maka tahap selanjutnya adalah menjalankan rencana tersebut. Tahap ini melakukan konsep perumpun ilmu untuk merampungkan segala tahap persiapan. Menyusun modul sendiri juga merupakan bagian dari tahap ini. Modul tersebut disusun sebanyak jumlah mata kuliah disetiap prodi. Di UIN sendiri kini terdapat ±3000 mata kuliah. Dengan adanya modul yang akan diberikan kepada mahasiswa dan dosen maka akan membantu sistem pembelajaran di kelas.

Ketiga Check, yaitu sebuah tahap auditing atau evaluasi. Tahap ini bisa dilakukan dengan melakukan surfei, audit internal oleh auditor dan dengan interview kepada mahasiswa sendiri, maupun dosen. Hasil dari tahap evaluasi ini merupakan petunjuk untuk tahap selanjutnya yaitu Action. Action ini berupa tindakan perbaikan. Jadi, hasil dari evaluasi itu sendiri akan diperbaharui kembali. Jika ada yang kurang maka akan ditambahkan begitupun jika ada yang tidak berjalan dengan baik maka akan dilakukan review ulang.

“Kurikulum baru 2014 yang tengah digarap sekarang ini oleh pihak Penjaminan Mutu juga merupakan bagian dari GPP. Namun, GPP lebih menjurus ke metode dosen mengajar di kelas” tutupnya.

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami