Krisis Dekadensi Akhlak Pada Mahasiswa

Facebook
Twitter
WhatsApp

Kamis, 04/08/2011 | Suryani Musi

Washilah Online-Krisis dekadensi akhlak pada mahasiswa lagi hangat-hangatnya menjadi sorotan pada semua kalangan. Baik dari kalangan media, masyarakat awam, akdemisi, maupun dari para mubaligh.

Hal tersebut yang merupakan dasar isi ceramah dari Ustadz Drs H Ahmad Dahlan M Ag (Pembantu Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH)). Yang berjudul Kedepankan Akhlak. Di masjid Kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Rabu (03/07/2011) malam.

Akhlak menurut Drs Ahmad Dahlan berasal dari bahasa Arab yakni Khalaka yang berarti kecintaan. Allah menciptakan manusia dalam keadaan bersih,dan tidak merusak.
Ketika mengarahkan corong tentang akhlak ini terhadap mahasiswa, sekarang lagi mengalami krisis. Di universitas-universitas apakah berlabel Islam atau Muhammadiyah telah disediakan wadah untuk membangun akhlak mahasiswa. Kharakter Building contohnya di UIN. Namun, kenyataannya mahasiswa tidak mengalami perubahan yang berarti dalam akhlak mereka.

“Terkadang saya malu menjadi dosen di UIN. Kadang orang di luar mempertanyakan bahwa apakah sudah tidak ada lagi akhlak di UIN setelah berubah namanya dari Institut ke Universitas Islam Negeri. Ketika mereka anarkis di jalan. Saya malu bukan main. Meski sebenarnya tujuannya baik namun akhlak mereka bobrok,” katanya di hadapan para jamaah.

“Nabi saja melarang orang duduk di pinggir jalan. Apalagi sampai menutup jalan. Apalagi sampai berbuat onar. Untuk mahasiswa baru, jangan sampai hal seperti ini diikuti,” tambahnya.

Selain contoh demo tersebut, dia juga menekankan jangan sampai mahasiswa yang dari kampung, yang punya akhlak baik-baik justru rusak ketika masuk di kos yang campur aduk antara perempuan dan laki-laki. Tanpa ada aturan. Dan, menyeret mereka ke pergaulan bebas.

“Untuk orang tua, berilah nasihat kepada anknya. Jangan sampai mereka masuk kota dan juga sudah lupa memberi mereka nasihat. Sungguh celaka orang tua yang melahirkan raja bagi dirinya,” katanya di hadapan jamaah yang terdiri dari sebagian besar mahasiswa dan orangtua Mahasiswa Baru (Maba).

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami