Membuat Tas dari Tempurung Maja

Facebook
Twitter
WhatsApp
Washilah Online – Menyebut buah Maja tentunya tak lepas dari legenda asal mula nama kerajaan Majapahit. Konon, raden Wijaya dalam pelariannya setelah “dilepas” sebagai sandera kerajaan Daha (Kediri), mulai membangun perkampungan baru bersama pengikutnya.
Oleh Jayakatwang, adipati Daha, dia diberi sebidang tanah di kawasan hutan tarik atas saran Aria Wiraraja. Di saat-saat mendirikan wilayah salah seorang pengikut raden Wijaya memetik buah Maja yang ternyata pahit. Banyaknya pohon Maja di daerah itu akhirnya mereka menamakan daerah baru tersebut dengan nama Majapahit.

Terlepas dari penamaan salah satu kerajaan besar di abad 13-15, sampai saat ini pun bisa jadi kita tersugesti bahwa buah maja itu pahit. Tapi di sini kita tidak ingin bercerita tentang Kerajaan Majapahit namun bagaimana memanfaatkan buah maja tersut supaya tidak menjadi sampah dan akan bermanfaat.

Bila anda memiliki buah Maja atau tempurungnya yang biasanya bekas jangan buru – buru dibuang dulu, sebab tempurung tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan yang unik.

Namanya Muh Ashar semeter IV, dia jurusan Teknikn Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Di tangannya tempurung kelapa tidak akan menjadi sia-sia. Menurut beberapa temannya di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya eSA menyatakan bahwa sudah banyak karyanya yang terbuat dari tempurung maja.

Kali ini dia membuat untuk dijadikan tas tempat gulungan kertas gambar, pensil, penghapus, dan alat-alat gambar lainnya di dalam tas tempurung tersebut. Bahan dasarnya hanya tempurung maja, tabung kertas tiga buah yang di tengah sekitar 30 cm, dan di sisi kiri kanannya sekitar 15 cm, lem Alteco, fibere bening, dan tali yang biasanya digunakan untuk gantungan id card.
Prinsi dasar dari jerajinan ini adalah prosesnya diawali dengan membuat potongan di buah maja tersebut kemudian mengeringkannya agar benar-benar keras dan kuat serta tidak mudah pecah. Setelah kering,buah maja tersebut kemudian diamplas agar benar-benar halus. Selanjutnya pinggiran yang akan ditempeli tabung kertas diukir sedemukian rupa agar tabung tersebut bisa masuk dan ditempel. Selanjutnya dipiloks dan dikeringkan.
Pinggiran yang telah diukir dan dilobangi setengah lingkaran berdasarkan setengah lebar diameter ketiga tabung kertas yang akan ditempelkan agar bisa masuk. Sebelumnya dipasangi lem Alteco agar bisa termpel dengan kuat.
Agar pinggiran dari kedua sisinya yang tidak tertutupi, maka ditempelilah fiber bening. Di bagian tengah maja yang menonjol diukir agar bisa dijadikan sejenis laci-laci tempat penghapus, atau kantongan lainnya. Agar penutup laci tersebut tidak jatuh maka dibikinkan pengait di tengah-tengah tabung kertas di bagian dalam dengan memakai karet gelang.
Setelah semua selesai maka sisi kiri dan kanannya yang sebelumnya telah dilobangi dipasangi tali untuk gantungan tasnya.
“ Untuk membuat tas in ini sebenarnya hanya butuh dua hari jika bahannya sudah ada semua untuk menyelesaikannya. Cuma kadang saya mengerjakannya lagi setelah ada mood,” kata Ashar.

Laporan | Suryani Musi

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami